Keunggulan Pelayanan Pendidikan
Pesantren Dar al-Ma’arif
Keunggulan Pelayanan Pendidikan
Memadukan tiga ranah pendidikan (kognitif, afektif dan psikomotorik) agar peserta didik menjadi manusia seutuhnya (cerdas, terampil, berakhlak, bertakwa, sehat, dan mandiri)
- Mendekatkan peserta didik kepada Allah sebagai Pencipta dengan menyelenggarakan program tadarus, tahfizh Al Quran, shalat berjama’ah, dan bimbingan ibadah lainnya
- Mendekatkan peserta didik pada alam, dengan menyelenggarakan program pertanian, peternakan, perikanan, serta program pendidikan yang terintegrasi dengan alam dan ramah lingkungan
- Memberikan bimbingan hidup sehat kepada peserta didik dengan membiasakan pola hidup, pola makan, pola olah raga, dan pola istirahat yang baik
- Membantu peserta didik menemukan minat, bakat, dan potensinya, serta membimbing dan mengarahkannya agar menjadi pribadi-pribadi unggul dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi
- Memberikan berbagai keterampilan hidup, sebagai bekal peserta didik untuk mencapai kemandirian dalam hidup
- Mengenalkan peserta didik pada keteladanan Rasulullah SAW, antara lain dengan menerapkan prinsip uswatun hasanah dalam setiap aktivitas, berlandaskan Kitabullah (Al Quran) dan Sunnah Rasul-Nya
Konsep pendidikan
Pendidikan Islam harus melahirkan lulusan (output) yang mampu menghadapi tantangan zaman (QS. Annisa [4]: 9), berwawasan luas dan memiliki kesehatan jasmani yang prima sehingga layak menjadi pemimpin (QS. Al Baqoroh [2]: 247; Al Furqon [25]:74) dan menjadi generasi unggul sebagaimana yang dilukiskan dalam QS. Ali ‘Imran [3]:110. Pondok Pesantren Modern Dar Al-Ma’arif memiliki Visi menjadi lembaga pendidikan yang mandiri dan mampu melahirkan kader pemimpin dan intelektual muslim Qurani yang unggul dalam akhlak dan IPTEK, terampil, serta memiliki kesehatan jasmani yang prima. Oleh karenanya, Dar Al-Ma’arif menyelenggarakan pendidikan dengan mengimplementasikan 5 pilar:
Pembinaan Aqidah Islamiyah
Pesantren dar Al-Ma'arif
Pendidikan Aqidah merupakan pendidikan yang sangat mendasar yang harus ditanamkan pada anak sedini mungkin meliputi; ketauhidan, keyakinan, dan keimanan akan keesaan Allah Swt. serta keteladanan kepada Rasulullah Muhammad Saw. Berakarkan aqidah yang kuat peserta didik diharapkan dapat menilai baik dan buruk dari parameter Al Quran dan hadits-hadits shahih, mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, tidak terjebak pada pertikaian terkait masalah furu’iyah yang berpotensi menimbulkan perpecahan umat, dan mampu membentengi diri dari berbagai pengaruh lingkungan yang merusak keimanan atau keyakinannya.
Pembinaan Akhlaq Al Karimah
Pesantren dar Al-Ma'arif
Akhlaq merupakan cermin dari aqidah yang tertanam dalam jiwa. Akhlaq akan menentukan cara seseorang berperilaku dan bersikap dalam kehidupan sosial. Dengan akhlaqul karimah seseorang akan menjadi pribadi yang jujur, amanah, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, pantang menyerah, sabar, ulet, dapat bekerja sama (bekerja dalam team), memiliki kecerdasan interpersonal dan intrapersonal, dan sebagainya. Karakter-karakter tersebut sangat diperlukan untuk menjadi pribadi yang sukses dalam kehidupannya kelak.
Dalam rangka menyukseskan program pembinaan akhlaq al karimah di Dar Al-Ma’arif, setiap kamar santri yang beranggotakan 10-12 orang didampingi oleh minimal satu guru sebagai wali kamar. Sistem penegakkan disiplin dan pendampingan harian dilaksanakan secara kontinu dan terintegritas dengan melibatkan wali kamar, wali kelas, organisasi santri, dan seluruh civitas. Keberadaan tenaga pendidik dan kependidikan yang 90 persen bermukim di Pondok Pesantren Modern Dar Al-Ma’arif menjadi salah satu kekuatan pembinaan akhlaq al karimah di Dar Al-Ma’arif. Perbandingan tenaga pendidik dan peserta didik akan dipertahankan tidak melampaui 1:10 sebagai komitmen Dar Al-Ma’arif dalam ikhtiar memberikan layanan pendidikan yang optimal.
Dar Al-Ma’arif menyadari bahwa pembinaan akhlaq al karimah tidak dapat dilakukan secara instan, namun perlu waktu yang panjang dan dukungan lingkungan yang memadai. Salah satu upaya Dar Al-Ma’arif mewujudkan lingkungan kondusif bagi peserta didik adalah dengan meniadakan kepemilikan ponsel pintar pribadi. Penggunaan dan kepemilikian gawai (gadget) selain ponsel diatur secara terbatas. Selain itu, peserta didik diwajibkan untuk bermukim (mondok) di Dar Al-Ma’arif. Adapun masa belajar di Dar Al-Ma’arif didisain untuk diselesaikan minimal hingga jenjang SMA dan disarankan dimulai sedini mungkin. Dar Al-Ma’arif juga menyelenggarakan program pengabdian (1 gap year) bagi lulusan SMA Dar Al-Ma’arif Boarding School, Pondok Pesantren Modern Dar Al-Ma’arif untuk lebih mematangkan peserta didik sebelum terjun ke masyarakat dan melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Pengembanganan Ilmu (Wawasan)
Pesantren dar Al-Ma'arif
Allah sangat mencintai hambanya yang berilmu (QS. Al Mujaadilah [58]:11) sehingga umat Islam diharuskan mengerjakan apapun dengan landasan ilmu, tidak sekedar ikut-ikutan (QS. Al Isra’ [17]:36). Rasulullah Saw. pun mendeskripsikan keutamaan orang yang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang (HR. Abu Dawud No. 3641). Implementasi tuntunan-Nya ini telah mengantarkan Islam pada masa keemasannya, dengan kemunculan cendekiawan muslim kaliber dunia seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Ibnu Haitam, Ibnu Khaldun dan sebagainya. Selain melahirkan karya yang bermanfaat bagi umat manusia, mereka juga melahirkan banyak karya tulis dalam beragam bidang ilmu pengetahuan yang digunakan sebagai literatur hingga kini.
Berkaca dari zaman keemasan tersebut, dengan keimanan bahwa Allah adalah sumber segala ilmu, Dar Al-Ma’arif meyakini bahwa seluruh manusia terlahir cerdas dengan potensi, bakat, dan kemampuannya masing-masing. Maka, Dar Al-Ma’arif tidak melakukan seleksi calon peserta didik (santri) berdasarkan prestasi akademis, melainkan atas kesiapan dan persetujuan terhadap tata tertib yang berlaku. Selanjutnya, peserta didik akan dibimbing oleh tenaga pendidik yang kompeten di bidangnya dan diberikan wawasan tentang tantangan yang akan dihadapi di masa depan. Pembinaan peserta didik dilakukan dengan memperhatikan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya dan dikembangkan ke arah yang positif agar bermanfaat bagi kemaslahatan umat.
Untuk menambah wawasan peserta didik (santri), Dar Al-Ma’arif membiasakan peserta didik membaca buku dan menulis melalui kelas literasi dan gerakan literasi yang dikawal bersama oleh seluruh guru, khususnya wali kamar. Surat kabar langganan dan penambahan buku referensi di perpustakaan turut menjadi media pendukung program ini.
Pembinaan Keterampilan
Pesantren dar Al-Ma'arif
Mengembangkan keterampilan peserta didik adalah salah satu cara untuk mempersiapkan masa depan mereka untuk menerima tongkat estafet dari generasi pendahulunya. Peningkatan keterampilan dapat meningkatkan rasa percaya diri, kemampuan menyelesaikan masalah, dan daya saing peserta didik. Untuk itu, Dar Al-Ma’arif mengasah keterampilan peserta didik, baik hard skill maupun soft skill, dengan titik berat pada soft skill sebagai keterampilan yang paling penting untuk menunjang kesuksesan peserta didik di masa depan dalam kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler .
Hard skills yang dilatihkan kepada peserta didik adalah keterampilan dasar yang dipandang penting untuk dimiliki oleh setiap individu, seperti mencuci, memasak, membuat anggaran, dan lain-lain serta keterampilan khusus untuk pengembangan diri seperti public speaking, pengelolaan lingkungan, lima bahasa asing (Arab, Inggris, Jepang, Mandarin, dan Jerman), desain grafis, dan sebagainya.
Adapun soft skill peserta didik yang akan terasah dalam kehidupan berasrama di Dar Al-Ma’arif antara lain kemandirian, integritas, kepemimpinan, kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kerja sama dan kolaborasi, manajemen waktu, manajemen orang, kecerdasan emosi, kecerdasan intrapersonal dan interpersonal, dan masih banyak lagi. Kecakapan-kecakapan hidup tersebut juga merupakan bagian dari akhlaq al karimah dan diasah dalam kegiatan sehari-hari santri Dar Al-Ma’arif mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali, dengan evaluasi dan pengawalan secara kontinu dan berlandaskan pada tuntunan Islam.
Pembiasaan Pola Hidup Sehat
Pesantren dar Al-Ma'arif
Pola (gaya) hidup sehat adalah adalah sebuah komitmen jangka panjang untuk menjaga atau melakukan beberapa hal agar mampu mendukung fungsi tubuh sehingga berdampak bagi kesehatan. Beberapa hal yang berkenaan dengan pola (gaya) hidup, antara lain: pola makan, pola olah raga, pola istirahat, dan lainnya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pola makan tidak sehat dan kurangnya aktifitas fisik merupakan faktor risiko kesehatan global yang utama. Terlebih dengan adanya kemudahan teknologi, gaya hidup tidak sehat membuat tubuh rentan terserang berbagai jenis penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.